Jakarta 21.30 malam.
Suasana duka menyelimuti sebuah keluarga.
Oliver.
Sang pembalap Nasional mobil sport, nyawanya tidak terselamatkan dalam
perjuangan mempertahankan gelar juara bertahannya. Laura.
Gadis remaja berumur 16 tahun amat terpukul atas kematian kakaknya
tersebut. Sampai kedua orang tuanya yang kaya raya memutuskan untuk
meliburkan sekolahnya dan mengirimkan ia ke suatu kota dimana tempat
seorang kakek tinggal bersama satu pengurusna.
Bagaimana
sikap biasanya seorang kakek. Yah, tentu. Ia selalu baik terhadap
cucunya. Terlebih lagi dengan memiliki seorang cucu semanis dan secantik
Laura. Laura terlihat begitu sangat dimanjakannya.
Hari-hari yang dilalui Laura baru hanya sekedar ikut merawat kakeknya
dan mengajaknya berjalan-jalan menyusuri taman-taman segar dikota itu.
Keduanya terlihat akrab. Tertawa dan bercanda. Tak pernah lepas Laura
terus menghibur kakeknya dan menyembunyikan kesedihannya
itu. Mungkin harus membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk
mendapatkan seorang teman sebagai sahabat dekat disana. Namun ia masih
terlihat cantik dan bijaksana. Gadis kecil yang luar biasa. Puji seorang
kakek dalam benaknya.
Disana. Ditempat berbeda. Masih
dikota yang sama. Dua mobil sport jalanan hasil modifikasi dari sebuah
sedan biasa tengah melaju melesat dijalur jalan yang tak biasa
diramaikan oleh bergelintir banyaknya kendaraan berlalu-lalang.
Seperti
sedang saling mengejar. Kedua sedan ceper itu terus menerus menunjukan
performa mesin mobilnya masing-masing. Bersama malam, bersama cahaya
dari lampu-lampu kota yang membuat keduanya mengkilau
berwarna.
Setelah
lama mobil sport berwarna biru itu melaju sebagai posisi pertama.
Secara tekniknya yang luar biasa, kemudian mobil sport berwarna orange
itu nampak memanfaatkan tikungan
tajam yang sedang menanti dihadapan mereka. Seketika akhirnya, terlihat
raut ekspresi seorang pemuda sipengemudi mobil sport berwarna biru
tertekan kesal menyaksikan lawannya yaitu mobol sport berwarna orange
tengah melaju dihadapan kedua matanya. Dan garis
finihspun hadir dihadapan mereka.
''yeaa...'' teriak seru bertepuk tangan gadis-gadis sexy dan beberapa komplotan anggota gank disana.
Untuk
sejenak mobil sport berwarna orange itu melingkar berputar-putar
merayakan kemenangannya. Sangat bising terdengar dari suara mobilnya
yang menderu. Semuan teman-temannya tertawa terbahak bahagia. Terutama
semua yang sedang memenangkan
uang taruhan. Mobil orange itupun berhenti berputar-putar. Lalu
keluarlah sipengemudi hebatnya: Ariel.
Ditengah kerumunan itu. Saling dekat berhadapan. Saling menatap menusuk tajam
satu sama lain. Saling membenci penuh ambisi. Ariel dan pengendara mobil sport biru: Lukman.
"oh
ya Tuhan.. kenapa gw selalu diizinin menang..'' seru Ariel mendadak
histeria eksotis.
''gw udah bilang berkali-kali. kalo nenek gw itu udah ngutuk gw buat
menang terus balapan dijalanan..'' tambah Ariel tertawa. Disebelah sana.
Sesil, yang tidak lain adalah kekasihnya Lukman. Terhias tersenyum
mengumpat ingin ikut tertawa. Tak lama Arielpun
melangkah segera. Membiarkan semua yang hadir disana mengeroyoki lukman
habis-habisan. Sambil tersenyum. Lantas Ariel menghampiri pria setengah
tua itu. ''bapak bisa lihat?! sekarang Lukman udah ngerasain
akibatnya.'' ungkap Ariel menepuk bahunya. ''tapi.''
ucap pria setengah tua itu terpotong. ''udah.. kemarin bapak dipalak
dan dikeroyoki Lukman sama teman-temannya tanpa alasan. sekarang dia
udah termakan hasil taruhannya sendiri. kalah kok minta dikeroyok.''
Singkat Ariel tersenyum. Kemudian melangkah seorang
diri. Masuk kedalam mobil sport orangenya. Dan melaju cepat. Melesat
meninggalkan arena balapaan jalanan itu.
Pada suatu hari.
Laura begitu yakin akan rasa kepercayaan dirinya.
Mata
hari begitu terik menyengat dikala itu. Kota yang bersuhu menggerahkan.
Seorang diri Laura meninggalkan tempat kediaman kakeknya.
Keinginannya untuk berjalan-jalan. Ia jadikan sebagai alasan untuk
sekedar mencuci mata. Mencari udara segar. Dan mencari sebuah toko buku
untuk membeli sebuah novel sebagai pelengkap kegiatan hari-harinya
disana. Kota itu terlihat sepi mesti ditengah hari.
Laura melangkah perlahan menyusuri trotoar jalan dan berbagai
pertokoan. Tak lama kemudian tiba-tiba muncul seorang pemuda yang sangat
mencurigakan. Ia langsung saja meraih tangan kiri Laura. Secara kasar
dan berusaha membawanya. ''hey ada apa ini?!..'' hentak
Laura terkejut. ''gak perlu minta penjelasan. nanti juga lo bakalan
suka.'' ungkap seorang pemuda itu menarik paksa. ''aku gak mau lepasin.
aku gak mau.'' geram Laura berusaha berontak. Terasa kuat tangan seorang
pemuda itu memegangnya. ''udah ayo ikut.''
ungkapnya mulai menyeret Laura. ''aku mohon lepasin aku.'' desis Laura
meringis ketakutan. ''bbhhuuukkh!!..'' tersungkur terjatuh seorang
pemuda itu oleh serangan yang kuat dari seseorang yang mendadak hadir
dihadapannya: Ariel.
Mobil sport jalanan berwarna orange itu melaju kencang.
Ariel yang mengemudi dan Laura duduk manis disampingnya.
''nama kakak kayak nama vokalis
band besar di Indonesia.'' ungkap Laura setelah keduanya berkenalan.
''yah nama emang sama. tapi aura kakak gak semempesona vokalis band itu.
ketampanan kakak tersembunyi.'' seru Ariel
terus mengemudi. Lantas ia mengambil selembar foto terbelah disamping
injakan gas itu. ia nampak muak melihat foto dirinya di gambar foto itu.
namun ia masih ingin menyimpannya dengan baik. ''permisi.'' ungkapnya.
''nama kamu juga cantik untuk ukuran seusia
kamu.'' seru Ariel memuji. ''maksud kakak?'' tanya Laura, keduanya
mulai terlihat akrab. ''maksud kakak. kalo udah gede nanti baiknya
sebutan nama kamu diganti. jadi nyonya Ariel.'' seru Ariel tersenyum
mulai menggoda. ''hhh..'' hela Laura tersenyum akan hal
itu. Laura mengambil selembar foto yang disimpan Ariel tadi. Mengamati
wajah Ariel yang nampak terlihat lebih tua difoto itu. ''ini foto
siapa?'' tanya Laura. ''oh, itu. kayaknya sih itu foto shah rukh khan.
kalaupun salah mungkin andy lau.'' jawab Ariel semangat.
''bukan tom cruis??'' tanya Laura mengangkat kedua alisnya seraya
tersenyum meledek. ''oh bukan Laura. kakak bukan seorang idola para
ibu-ibu.'' singkat Ariel tersenyum mengajak bercanda. ''ah kakak bisa
aja.'' tawa Laura mengetahui itu foto Ariel. ''kemana
belahan fotonya?! kok dirobek??'' tambahnya. ''kakak buang'' seru Ariel
biasa. ''kenapa kak??'' tanya Laura. ''dia mantan kakak.'' jawab Ariel.
''mm''.. sendu Laura. ''pacar kakak selingkuh?'' tambahnya mendadak
iba. ''maksud kakak bukan mantan pacar
kakak Laura.. tapi mantan bos bengkel kakak.'' seru Ariel tersenyum
akrab. Terlihat ketika itu Laura kuat terdiam menahan ingin tawanya.
''namanya David. dia pecat kakak cuman gara-gara kakak ngambil sedikit
uang taruhan judinya.'' jelas Ariel menegaskan.
''ia petaruh licik.'' tambahnya.
Seiring waktu yang terus berlalu.
Keduanyapun
sampai ditempat tujuan. Segera
Ariel dan Laura beranjak keluar dari mobil. Dan menghampiri pintu
gerbang itu. Senyum seorang kakek terukir dari balik jendela rumah.
Tatkala melihat cucu tercintanya telah mendapatkan seorang teman.
''terimakasih atas semuanya.'' pamit Laura melangkah membuka
pintu gerbang. ''yah.'' singkat Ariel menjawab. ''hey Laura?!!''
tambahnya. ''apa??'' tanya Laura memberi isyarat setelah membalikan
badannya menoleh. ''ah nggak nggak. kakak cuman mau berpesan.
kalo kamu gk perlu ngeliat diri kakak dengan umur kakak yg setua ini.''
ungkap Ariel tertawa menghela. ''kita tetap kayak teman pada umumnya.''
tambahnya. ''oke.'' oke jawab Laura memberi isyarat.
Pagi kembali hadir menyambut.
Bahkan
siang kini sudah menunjukan sedikit kehangatannya. Laura dan satu
pembantu itu terlihat sibuk. Semangat membuat menu makanan sepesial
untuk
seorang kakek yang baik hati. Keduanya kompak. Menggebu tak sabar ingin
segera menghidangkan hasil karyanya itu. ''aku yakin kakek pasti
suka.'' seru Laura. ''tentu gadis cantik.'' ungkap sang nona pembantu
itu, semangat.
Gelak tawa penuh mengisi hadirnya mereka dimalam itu.
Dalam garis star sekaligus garis finish penentu yang bergengsi.
Ada
lebih dari lima mobil sport jalanan terparkir disana. Dikerumuni oleh
para gadis-gadis cantik dan para pemuda bergaya. Menunggu sang juara
berikutnya kembali dari arena dilaju itu. Nampak hadir dari antara para
suporter ada Ariel
dan Lukman yang terus didampingi kekasihnya: Sesil. Berdiri disana.
''lihat mereka udah balik!! mobil hitam yang ada diposisi pertama!!!''
teriak salah satu dari anak anggota gank. Bangga akan kemenangannya,
setelah memarkirkan mobil hitamnya digaris finish.
Lalu sipengemudinya tertawa terbahak dengan sombongnya.
''hhh..
boleh juga.'' gumam Lukman terus angkuh. ''yah. paling tidak dia gak
seburuk elo. gw bener kan?!'' ungkap Ariel tersenyum.
''iya kan sayang?!'' tambahnya kepada Sesil. ''iya.'' jawab Sesil
dengan polosnya. ''lo'.'' geram Lukman kesal.
Masih
disaat itu. Dalam serunya suasana dimalam itu. Dengan arena yang
semakin malam semakin menarik. Ariel dikejutkan oleh hadirnya sebuah
mobil sport jalanan berwarna putih datang menghampirinya. ''hhh.. dia.''
gumam Ariel mengenalnya. Seketika dengan gagahnya keluarlah sang pria
berbadan tinggi besar dari dalamnya. Ia adalah:
David.
''kalo
lo mau diterima kerja ditempat gw lagi. Ditempat gua yang elit itu. Lo
harus ngalahin dia.'' ungkap David melihat kedalam mobilnya nampak
seorang pemuda bernama Uki tersenyum
menyeringai dari balik jendela mobil. Ariel terpaku melihat seorang
pemuda bernama Uki itu. ''dia mau gabung sama gank gw. gw bilang ke dia
kalahin aja lo dulu yang udah gw pecat. baru bisa.'' jelas David.
''cuman itu doang??'' ungkap Ariel menatap berani.
Disana Sesil seperti serius mengamati. Terlebih lagi Lukman. ''gak
hanya itu.'' tegas David perlahan dan santai. ''apabila lo bisa
bener-bener ngalahin dia. lo bakal gw kasih hadiah. satu mobil sport
baru gw. disana.'' tambahnya pasti. ''ok gw siap.''
lantang Ariel terlihat serius. ''kalo gitu baiklah. gw kasih lo waktu
tiga hari. buat nyiapin mental lo itu.'' singkat David kemudian kembali
memasuki mobilnya dan segera melaju meninggalkan tempat itu.
Hari berganti.
Tanpa
disengaja Ariel bertemu lagi dengan gadis bernama Laura. Bersama senja
yang tenang. Dengan mobil orange Ariel keduanya melaju menuju kesebuah
tempat dimana
itu adalah tempat penjualan buku-buku novel. Ariel dan Laura
menghampiri ke sebuah toko buku. Setelah keduanya turun dari mobilnya.
''kakak
tau dari mana tempat ini?'' tanya Laura akrab.
''mantan kakak dulu sering minta kakak buat nganterin dia ke tempat
ini.'' jelas Ariel tersenyum. Laura termenung menatap Ariel dan
berucap, ''bos bengkel kakak?'' tanyanya. ''oh nggk bukan Laura.'' tawa
Ariel menghela. ''mantan pacar kakak dulu suka
banget baca novel.'' tambahnya akrab.
Setelah
lama sekali keduanya memilih. Akhirnya Laurapun berhasil mendapatkan
satu buku yang amat disukainya. Keduanya lalu berjalan keluar dari
toko itu. Ketika itu Laura terherankan akan Ariel yang juga telah
membeli satu buku novel bertemakan cinta itu. ''kakak beli juga??''
tanya Laura. ''buat adik kakak.'' jelas Ariel setengah terbata. Kemudian
keduanya segera kembali masuk kemobil sport orange
tersebut dan pergi. Nampak dari balik toko ice cream disana. Sudah
sedari tadi Lukman hadir mengamati.
Tengah malam larut menyambut.
Ketika
Ariel sudah berada didepan rumah sesil bersama mobil sport orangenya.
Sambil memegang sebuah novel dibelakang punggunya Ariel terus
mengetuk-ngetuk pintu. Tak perlu lama untuk menunggunya keluar. Dengan
senyuman manis,
Sesilpun membukakan pintu dan menyambutnya dengan merona. ''ada apa?''
tanya Sesil itu akrab. ''ini untukmu.'' seru Ariel memberikan sebuah
buku novel cintanya. ''kamu ini!!'' haru Sesil tertawa. ''makasih.''
tambahnya. ''ayo sekarang kita pergi.'' seru Ariel
segera menarik tangan Sesil dan membawanya. Sesilpun hanya tersenyum
bahagia menerima tingkah Ariel itu. ''aku udah nyangka malam ini kamu
gak sama dia.'' seru Ariel kemudian memasukan Sesil kedalam mobilnya.
Mobil sport jalanan berwarna orange itu melaju lamban.
Mengarungi malam. Menyusuri perkotaan yang gemerlap. Kali ini ada Sesil yang duduk manis disamping Ariel
yang sedang santai mengemudi.
Santai amat perlahan Ariel membawa mobilnya. Sambil berbincang akrab dengan matan kekasihnya itu.
''seharusnya dalam perjanjian balapan dulu. pertaruhan ini ada
masa tenggangnya.'' sendu Ariel terus mengemudi. ''tapi aku akan selalu
mencintai kamu.'' ungkap Sesil berbicara menatap sabar mata Ariel. ''yah
aku juga Sesil. aku juga akan selalu tetap
mencintaimu.'' sendu Ariel membelai lembut pipi Sesil penuh cinta dan
kasih sayang. Dan tiba-tiba..
''Bbbruuugghhh!!..'' mobil mereka telah ditabrak dari belakang. ''hey siapa dia?!''
geram Ariel setelah melihat kebelakang.
Memberi
jarak, dengan mundur kebelakang. Sepertinya mobil sedan berwarna merah
itu telah kembali siap akan menabrak. ''cepat Ariel kita mesti buru-buru
ngebut!!.'' seru Sesil menggebu. ''yah.'' singkat Ariel dan lalu melaju
kencang mobilnya.
Kejar-kejaranpun
akhirnya terjadi. Ariel dan Sesil terus dan terus dikejar-kejar oleh
mobil sedan
berwarna merah itu. Nampak secara mengumpat seseorang yang
mengemudikannya itu adalah seorang pemuda bernama Uki. ''siapa sih orang
itu??'' gumam Ariel terus megebut. ''belok ke arah sana!!'' teriak
Sesil menunjuk ke arah sebuah gang. Dengan segenap kemampuannya
Arielpun berusaha menikung tajam. Namun kemudian. ''Bbbruuughhh!!!...''
belum sempat keduanya memasukan mobilnya kesebuah pintu gang. mobil
sedan berwarna merah yang melaju kencang itu. Mampu menabraknya begitu
kuat. Dan melumpuhkan mobil keduanya hingga terbalik...
.
Sesaat kemudian..
''aah sial!!..'' teriak Ariel kesal melihat mobil kesayangannya sudah hancur berantakan.
''kamu
gak apa-apa kan sayang?'' tanya Ariel khawatir. ''gak aku gak apa-apa
kok.'' jawab Sesil sambil memegang luka disiku tangan kanannya.
Esok telah tiba.
Dalam sebuah bengkel pembuatan mobil balap jalanan.
Ariel tengah berdiri menghadap David
yang selalu ditemani para anak buah berdiri dibelakaangnya.
''gimana
gw bisa balapan. mobil gw aja ancur.'' ungkap Ariel dengan gaya
selengeannya. ''cara lo bicara serius banget.'' ungkap
David tetap santai sambil perlahan mendekati sebuah mobil yang masih
tertutup rapi oleh kain berwarna hitam. ''kayaknya lo berambisi banget
buat jadi bintang balapan jalanan.'' tambah David seraya menghisap
sebatang rokok. '' bukan hanya sebagai bintang balapan
jalanan. tapi sebagai bintang novel gaya bebas ini juga.'' seru Ariel
semakin kesal akan sikap David yang terlalu santai. Nampak semua para
anak buah David sudah terjengkang mendengar perkataan Ariel.
Setelah lama perdebatan yang tak jelas itu dilalui.
Dengan pastinya. Davidpun segera menunjukan sebuah mobil sport baru yang telah dijanjikannya itu untuk Ariel.
''Bbyyuuuussshhhh!!!...''
David membuka kain hitam penutup mobil sport barunya itu. ''nih. pake
mobil ini nanti. mobil ini juga yang mau gw hadiahin nanti kalo lo
menang.'' singkat David tersenyum
tegas. ''apa??!!'' teriak Ariel terkejut seakan tak menerima kehadiran
mobil pemberian David itu. ''kuning?! ngapain lo kasih gw mobil warna
kuning kayak gini. haduh gw gak mau ah.'' tambah Ariel kecewa, memelas.
''kenapa?'' tanya David terherankan. ''gw gak
suka sama warnanya. lo semua gak sadar apa ruangan bengkel ini uda
kayak wc'nya aja.'' tegas Ariel menjelaskan. Namun bukanlah David
namanya jika keputusannya bisa diganggu gugat.
Disebuah
tmpat layaknya markas Lukman dan anggota ganknya. Ada keduanya. Lukman
dan Sesil. Sesil tengah tertunduk sendu menerima kemarahan Lukman yang
seraya mengamati luka Sesil disiku tangan kanannya. Lukman menghela
nafas. Menahan rasa kesal yang teramat besar menyelimuti
dadanya.
Sore hari menjelang. Bersama senja yang sejuk bersahabat.
Ketika itu.. Ariel tengah lusuh berjalan
kaki seorang diri menyusuri trotoar jalan. Sudah menerimakan akan baiknya seorang yang namanya David itu.
Selang beberapa menit kemudian.
Dalam
langkahnya yang lelah. Ariel dikejutkan oleh segerombolan anggota gank
yang keluar membudal dari sudut gang kecil. Yang lebih membuat Ariel
tersentak. Ada seorang pria bernama Lukman dipaling depan. ''ada apa
ini.'' gumam Ariel
ketakutan melihat Lukman dan kawan-kawannya itu segera berlarian ke
arahnya. Segera menyerangnya. Terlihat dari antara mereka hampir semua
mereka bersenjatakan tongkat bisball. Dan..
''habisi
dia!!!.....'' teriak Lukman memberi komando.
Peristiwa
pengeroyokanpun tak bisa dihindari. Dengan beringas dari banyaknya
komplotan itu, terus dan terus memukuli Ariel. Menghajarnya,
menendangnya, menghantamnya, menginjakinya. Semua itu terus berlangsung
sampai bantuaan dari polisi membubarkan semuanya. ''berani-beraninya lo
ngajak jalan cewek gw.'' satu sontekan kata dari Lukman sambil memukuli
Ariel. Dan berlari pergi.
Hari yang menentukan sudah dimulai.
Malam
itu semua suporter terlihat lebih banyak dari minggu-minggu sebelumnya.
Para juara
balapan mobil jalanan dari seluruh penjuru kotapun nampak hadir memberi
warna. Suara-suara teriakan-teriakan yang berseru terus terdengar.
Gadis-gadis cantik semakin bertambah dan semakin berani menunjukan
keseksian-keseksian mereka dengan cara berdandan yang
terlalu terbuka.
Ketika
itu Ariel masih berdiri penuh gaya disamping kanan David dan seluruh
anak buahnya. Memandang benci Lukman disana yang tengah berdua dengan
kekasihnya, Sesil. ''lo
harus hati-hati ditikungan. lo suka tikungan. dia benci tikungan.''
bisik David kepada Ariel sambil sesekali melihati Uki yang sedari tadi
lebih memilih terus menyendiri didalam mobil hitamnya. ''seluruh
pembalap jalanan diseluruh penjuru kota semua mengakui
kehebatan Uki. Begitupun kelicikannya.'' jelas David terus menegaskan.
''lo gak usah khawatirin gw..'' ungkap Ariel mengakhiri kemudian segera
melangkah menghampiri keberadaan Lukman dan Sesil. ''lo mau kemana?''
ungkap David mengikuti dari belakang. Terlihat
tatapan Lukman tajam menyambut kehadiran Ariel dihadapannya. ''gw yakin
lo bukan pengecut.'' ungkap Ariel terhadap Lukman. ''lo mau ngajakin gw
taruhan?'' singkat Lukman bertanya. ''ya. gw mau lo mempertaruhkan
kekasih lo itu seperti gw dulu diwaktu itu.''
tegas Ariel memberi tawaran. ''apa maksud lo?'' tanya Lukman mulai
menciut. ''oh.. rupanya elo..'' seru Ariel katanya terpotong. ''ok gw
mau.'' jelas Lukman terbata, terpaksa. ''nah, itu baru lelaki.'' seru
Ariel menepuk pundak Lukman. ''lo denger Lukman.
jika gw kalah nanti. lo boleh lakuin apa aja sesuka hati lo terhadap
diri gw. tapi kalo gw yang menang dibalapan jalanan ini. lo balikin
Sesil ke gw.'' tambah Ariel percaya diri. ''Ariel?!'' ungkap Sesil
terdesak khawatir. ''oke gw setuju.'' singkat Lukman.
Keduanyapun berjabat tangan layaknya mensahkan perjanjian ini.
Masih ditengaah malam itu. Dalam arena garis star.
Semua terdengar gemuruh berseru memberikan semangat. Kepada kedua mobil yang siap melaju kelintasan begengsi itu.
Ariel dengan mobil sport jalanan berwarna kuningnya. Dan Uki dengan
mobil sport jalanan berwarna hitamnya.
Sangat terdengar bising keduanya menderu-derukan mesin mobilnya masing-masing.
Dan... ''Mulai.... .'' suara gadis sexy memberikan isyarat dimulainya balapan jalanan.
Kedua mobil sport itu melaju begitu cepat. Meninggalkan garis star dan menghilang mengarungi
jalan besar yang banyak digunakan oleh public itu.
Untuk
sementara Uki berada diposisi pertama sedangkan Ariel berada
dibelakangnya. Nampak senyum meremeh dari Uki terukir. Terus dan
terus mobil sport jalanan berwarna hitam itu melaju cepat diposisi
pertama. Ariel terlihat serius terus berusaha mengejarnya. Dengan yakin
Ariel semakin lincah memain-mainkan pedal gas yang diinjaknya. keduanya
begitu lihai melewati berbagai kendaraan-kendaraan
dijalan yang begitu ramai. Suara-suara klakson dari mereka yang lajunya
terganggu mengiringi seru dan tegangnya pertandingan balapan ini.
Hingga kemudian. Kedua mobil sport jalanan itu terlihat kini
berdampingan menyusuri jalanan kota dengan kencang. ''kau
akan kalah..'' teriak Ariel terhadap Uki yang sedang jelas terlihat di
samping kirinya. Ketika itu Uki hanya membalasnya dengan senyuman. Dan
tanpa mereka sadari, satu tikungan tajam sudah menanti dihadapan
keduanya. Ariel terhentak melihat itu. Apa mungkin
ia dapat menaklukan tikungan yang parah itu. Sedangkan posisi mobilnya
sedang berada digaris tengah jalan. ''oh Tuhan gw gk mau babak belur
lagi kayak kemarin.'' ungkap Ariel segeraa ia memutlakkan keputusannya
dengan semakin mengencangkan sekuat mungkin laju
mobilnya. ''gw yakin bisa..'' gumam Ariel dalam hati. Namun tiba-tiba.
Secara anehnya Uki menahan sedikit laju kencangnya. Dan malah memilih
membiarkan Ariel untuk melaju dihadapannya. Dan tikunganpun berhasil
Ariel lalui dengan baik. ''apa??!!'' hentak Ariel
akan sikap anehnya Uki tersebut. Waktu terus bergulir. Dengan detikan
jam yang terus berputar. Ariel masih berada diposisi pertama dengan
mobil sport berwarna kuningnya. Sementara Uki masih setia melaju
dibelakangnya. ''rupanya dia gak mampu ngejar gw.'' ungkap
ariel bangga, yang tiba-tiba ia dikejutkan oleh rem mobilnya yang
mendadak blong. ''oh Tuhan rem mobil ini blong.'' gumam Ariel terkejut
tiada terkira. Disana dibelakang sana. Uki nampak tersenyum mengumpat
memandang laju mobil Ariel dihadapannya. ''lo pasti
kalah Ariel. gw udah buatin dan gantiin rem mobil payah lo itu sama
bahan yang mudah rapuh. makanya gw ancurin mobil orange lo itu. biar lo
pake mobil kuning ini dibalapan ini. haha.'' gumamnya tersenyum licik.
Sesaat kemudian. Uki nampak leluasa segera mengebut
laju kecepatannya. Telah siap akan menyalip Ariel. Ariel yang sedang
panik akhirnya mampu didorong oleh rasa adrenalinnya untuk menjadi
pemenang. Arielpun dengan berani menginjak kencang laju kecepatannya.
Ariel terus dan terus melaju kencang. Terus dan terus
semakin kencang. Hingga sampai ia meninggalkan Uki jauh dibelakang. Ada
banyak beberapa kendaraan lain dan tikungan-tikungan menghadang, Ariel
dengan mudah melalui itu. Salah satu dari kehebatannya. Ketika itu Uki
nampak menekan emosi, kesal. Jauh tertinggal
Ariel dibelakang. ''sial..'' ungkapnya.
Tengah setia menanti digaris finish.
David, Lukman, Sesil dan semua para
pembalap jalanan lainnya.
''mereka
udah balik!!'' teriak salah satu gadis sexy disana. Semuapun bertepuk
bersorak. Merayakan kebahagiaan bagi seorang pemenang: Ariel.
''yeeaaa!!'' teriak David
mendadak bangga. Terlihat Lukman nampak kecewa melihat itu. Melihat
Ariel yang datang sebagai nomor satu. Sesilpun terlihat tersenyum
bahagia.
Namun..
''heeeyyyy
tolongin gw....!!!'' teriak Ariel mobilnya terus melaju tak bisa
berhenti. ''kenapa dia?'' gumam David, Sesil dan semuanya tak mengerti.
''Brruuuuugghhh..
bbrruuuuugghhh!!!..'' Ariel menabrak sebuah pohon besar. ''oh Tuhan.''
hentak David. Semua yang hadir disana nampak terdiam melihat mobil sport
berwarna kuning itu hancur berantakan. Lama sekali mereka terdiam.
Akhirnya dengan tingkah gayanya. Arielpun nampak
keluar dari dalam mobil tersebut.
''gw
menaaang.. gw menaaang!!'' ungkapnya sambil sedikit jalan sempoyongan.
Serempak semuanyapun kembali bersorak bertepuk tangan. Sesil berlari
segera
menghampiri Ariel dan memeluknya penuh cinta. ''aku menang sayang.''
seru Ariel terus berbicara. Sesaat kemudian Lukman melangkah pergi
memasuki mobilnya. Ariel terkejut. Setelah melihat gadis remaja bernama
Laura tengah berada didalam mobil Lukman. Segera.
Lukmanpun mengebut kencang mobilnya dan melaju jauh meninggalkan arena
balapan jalanan dimalaam itu. ''Laura?!'' gumam Ariel melepaskan pelukan
Sesil. ''kenapa!'' tanya Sesil.
Mobil
sport jalanan berwarna putih itu melaju kencang.
Ariel
seorang diri mengendarai mobil milik bos bengkelnya itu. Ariel sangat
begitu yakin. Bahwa seorang gadis remaja yang berada didalam
mobil Lukman itu adalah Laura. yah, Laura. Lukman pasti telah
menculiknya. Pikirnya. Ariel sangat tidak ingin sesuatu hal buruk
terjadi terhadap Laura.
Segera
Ariel memberhentikan laju
mobilnya. Setelah ia sampai didepan markas besar tempat Lukman dan
kawan-kawannya berkumpul. Larut malam terasa dingin menusuk kulit.
Keberaniannya begitu besar. Ariel berlari menerobos pintu masuk dan
mendapati seorang gadis bernama Laura dengan posisi tangan
terikat kebelakang dan mulut dibekap tengah dikerumuni oleh banyaknya
mereka. Lukman dan kawan-kawannya.
''gw
mohon lepasin gadis itu. dia masih kecil untukmu Lukman.'' ungkap Ariel
menggemparkan
semua hadirnya mereka. ''oh rupanya ada sang pahlawan ya.'' ungkap
Lukman perlahan langsung menghampiri Ariel. ''hey lo semua cepat lepasin
gadis itu atau kesabaran gw habis!!'' teriak Ariel membabi-buta. ''ow
ow ow..'' seru Lukman dengan tingkahnya. ''ok
anak-anak. lepasin gadis itu. biarkan pahlawan ini merasakan sejenak
hangatnya pelukan gadis cantik ini.'' seru Lukman tersenyum tenang.
Segera Laura berlari mendekati Ariel dan berdiri dibelakangnya. ''nah
udah beginin lo berdua mau ngapain?! lo bedua
gak bakalan bisa keluar dari tempat ini.'' ungkap Lukman terus
berbicara. ''bisa. itu mudah banget.'' seru Ariel tersenyum sambil
menodongkan sebuah pistol.
Beberapa menit kemudian..
Mobil sport jalanan berwana putih itu melaju kencang. Ariel yang mengemudi dan Laura duduk manis disampingnya.
''darimana
kakak dapetin pistol itu?'' tanya Laura akrab. ''kakak juga gak tau.
pistol ini mungkin pistol mainan punyanya anaknya mantan kakak mungkin.
tadi ada disini dimobil kakak ambil aja buat nakutin mereka.'' seru
Ariel mengemudi. ''haha.. kakak ini ada-ada aja.
lagian emang mantan pacar kakak udah punya anak?'' tanya kembali Laura.
''bukan mantan pacar kakak maksudnya Laura. tapi mantan bos bengkel
kakak.'' jelas Ariel tertawa. ''oooh..'' hela Laura tertawa. ''oh ya
tadi aku lihat kakak balapan dan menang.. aku bisa
loh jadiin kakak jadi pembalap sungguhan.. kakak mau gak??'' tambah
Laura. Ariel tersentak mendengarnya..
TAMAT.
oleh: aan sopian anwar
fb: aan sopian anwar
email: aansopiananwar@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar