Kamis, 18 Mei 2017

JALANAN (sepecial noah)



Jakarta 21.30 malam.

Suasana duka menyelimuti sebuah keluarga.

Oliver. Sang pembalap Nasional mobil sport, nyawanya tidak terselamatkan dalam perjuangan mempertahankan gelar juara bertahannya. Laura. Gadis remaja berumur 16 tahun amat terpukul atas kematian kakaknya tersebut. Sampai kedua orang tuanya yang kaya raya memutuskan untuk meliburkan sekolahnya dan mengirimkan ia ke suatu kota dimana tempat seorang kakek tinggal bersama satu pengurusna.

Bagaimana sikap biasanya seorang kakek. Yah, tentu. Ia selalu baik terhadap cucunya. Terlebih lagi dengan memiliki seorang cucu semanis dan secantik Laura. Laura terlihat begitu sangat dimanjakannya. Hari-hari yang dilalui Laura baru hanya sekedar ikut merawat kakeknya dan mengajaknya berjalan-jalan menyusuri taman-taman segar dikota itu. Keduanya terlihat akrab. Tertawa dan bercanda. Tak pernah lepas Laura terus menghibur kakeknya dan menyembunyikan kesedihannya itu. Mungkin harus membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk mendapatkan seorang teman sebagai sahabat dekat disana. Namun ia masih terlihat cantik dan bijaksana. Gadis kecil yang luar biasa. Puji seorang kakek dalam benaknya.

Disana. Ditempat berbeda. Masih dikota yang sama. Dua mobil sport jalanan hasil modifikasi dari sebuah sedan biasa tengah melaju melesat dijalur jalan yang tak biasa diramaikan oleh bergelintir banyaknya kendaraan berlalu-lalang.

Seperti sedang saling mengejar. Kedua sedan ceper itu terus menerus menunjukan performa mesin mobilnya masing-masing. Bersama malam, bersama cahaya dari lampu-lampu kota yang membuat keduanya mengkilau berwarna.

Setelah lama mobil sport berwarna biru itu melaju sebagai posisi pertama. Secara tekniknya yang luar biasa, kemudian mobil sport berwarna orange itu nampak memanfaatkan tikungan tajam yang sedang menanti dihadapan mereka. Seketika akhirnya, terlihat raut ekspresi seorang pemuda sipengemudi mobil sport berwarna biru tertekan kesal menyaksikan lawannya yaitu mobol sport berwarna orange tengah melaju dihadapan kedua matanya. Dan garis finihspun hadir dihadapan mereka.

''yeaa...'' teriak seru bertepuk tangan gadis-gadis sexy dan beberapa komplotan anggota gank disana.

Untuk sejenak mobil sport berwarna orange itu melingkar berputar-putar merayakan kemenangannya. Sangat bising terdengar dari suara mobilnya yang menderu. Semuan teman-temannya tertawa terbahak bahagia. Terutama semua yang sedang memenangkan uang taruhan. Mobil orange itupun berhenti berputar-putar. Lalu keluarlah sipengemudi hebatnya: Ariel.

Ditengah  kerumunan itu. Saling dekat berhadapan. Saling menatap menusuk tajam satu sama lain. Saling membenci penuh ambisi. Ariel dan pengendara mobil sport biru: Lukman.

"oh ya Tuhan.. kenapa gw selalu diizinin menang..'' seru Ariel mendadak histeria eksotis. ''gw udah bilang berkali-kali. kalo nenek gw itu udah ngutuk gw buat menang terus balapan dijalanan..'' tambah Ariel tertawa. Disebelah sana. Sesil, yang tidak lain adalah kekasihnya Lukman. Terhias tersenyum mengumpat ingin ikut tertawa. Tak lama Arielpun melangkah segera. Membiarkan semua yang hadir disana mengeroyoki lukman habis-habisan. Sambil tersenyum. Lantas Ariel menghampiri pria setengah tua itu. ''bapak bisa lihat?! sekarang Lukman udah ngerasain akibatnya.'' ungkap Ariel menepuk bahunya. ''tapi.'' ucap pria setengah tua itu terpotong. ''udah.. kemarin bapak dipalak dan dikeroyoki Lukman sama teman-temannya tanpa alasan. sekarang dia udah termakan hasil taruhannya sendiri. kalah kok minta dikeroyok.'' Singkat Ariel tersenyum. Kemudian melangkah seorang diri. Masuk kedalam mobil sport orangenya. Dan melaju cepat. Melesat meninggalkan arena balapaan jalanan itu.

Pada suatu hari.

Laura begitu yakin akan rasa kepercayaan dirinya.

Mata hari begitu terik menyengat dikala itu. Kota yang bersuhu menggerahkan. Seorang diri Laura meninggalkan tempat kediaman kakeknya. Keinginannya untuk berjalan-jalan. Ia jadikan sebagai alasan untuk sekedar mencuci mata. Mencari udara segar. Dan mencari sebuah toko buku untuk membeli sebuah novel sebagai pelengkap kegiatan hari-harinya disana. Kota itu terlihat sepi mesti ditengah hari. Laura melangkah perlahan menyusuri trotoar jalan dan berbagai pertokoan. Tak lama kemudian tiba-tiba muncul seorang pemuda yang sangat mencurigakan. Ia langsung saja meraih tangan kiri Laura. Secara kasar dan berusaha membawanya. ''hey ada apa ini?!..'' hentak Laura terkejut. ''gak perlu minta penjelasan. nanti juga lo bakalan suka.'' ungkap seorang pemuda itu menarik paksa. ''aku gak mau lepasin. aku gak mau.'' geram Laura berusaha berontak. Terasa kuat tangan seorang pemuda itu memegangnya. ''udah ayo ikut.'' ungkapnya mulai menyeret Laura. ''aku mohon lepasin aku.'' desis Laura meringis ketakutan. ''bbhhuuukkh!!..'' tersungkur terjatuh seorang pemuda itu oleh serangan yang kuat dari seseorang yang mendadak hadir dihadapannya: Ariel.

Mobil sport jalanan berwarna orange itu melaju kencang.

Ariel yang mengemudi dan Laura duduk manis disampingnya.

''nama kakak kayak nama vokalis band besar di Indonesia.'' ungkap Laura setelah keduanya berkenalan. ''yah nama emang sama. tapi aura kakak gak semempesona vokalis band itu. ketampanan kakak tersembunyi.'' seru Ariel terus mengemudi. Lantas ia mengambil selembar foto terbelah disamping injakan gas itu. ia nampak muak melihat foto dirinya di gambar foto itu. namun ia masih ingin menyimpannya dengan baik. ''permisi.'' ungkapnya. ''nama kamu juga cantik untuk ukuran seusia kamu.'' seru Ariel memuji. ''maksud kakak?'' tanya Laura, keduanya mulai terlihat akrab. ''maksud kakak. kalo udah gede nanti baiknya sebutan nama kamu diganti. jadi nyonya Ariel.'' seru Ariel tersenyum mulai menggoda. ''hhh..'' hela Laura tersenyum akan hal itu. Laura mengambil selembar foto yang disimpan Ariel tadi. Mengamati wajah Ariel yang nampak terlihat lebih tua difoto itu. ''ini foto siapa?'' tanya Laura. ''oh, itu. kayaknya sih itu foto shah rukh khan. kalaupun salah mungkin andy lau.'' jawab Ariel semangat. ''bukan tom cruis??'' tanya Laura mengangkat kedua alisnya seraya tersenyum meledek. ''oh bukan Laura. kakak bukan seorang idola para ibu-ibu.'' singkat Ariel tersenyum mengajak bercanda. ''ah kakak bisa aja.'' tawa Laura mengetahui itu foto Ariel. ''kemana belahan fotonya?! kok dirobek??'' tambahnya. ''kakak buang'' seru Ariel biasa. ''kenapa kak??'' tanya Laura. ''dia mantan kakak.'' jawab Ariel. ''mm''.. sendu Laura. ''pacar kakak selingkuh?''  tambahnya mendadak iba. ''maksud kakak bukan mantan pacar kakak Laura.. tapi mantan bos bengkel kakak.'' seru Ariel tersenyum akrab. Terlihat ketika itu Laura kuat terdiam menahan ingin tawanya. ''namanya David. dia pecat kakak cuman gara-gara kakak ngambil sedikit uang taruhan judinya.'' jelas Ariel menegaskan. ''ia petaruh licik.'' tambahnya.

Seiring waktu yang terus berlalu.

Keduanyapun sampai ditempat tujuan. Segera Ariel dan Laura beranjak keluar dari mobil. Dan menghampiri pintu gerbang itu. Senyum seorang kakek terukir dari balik jendela rumah. Tatkala melihat cucu tercintanya telah mendapatkan seorang teman.

''terimakasih atas semuanya.'' pamit Laura melangkah membuka pintu gerbang. ''yah.'' singkat Ariel menjawab. ''hey Laura?!!'' tambahnya. ''apa??'' tanya Laura memberi isyarat setelah membalikan badannya menoleh. ''ah nggak nggak. kakak cuman mau berpesan. kalo kamu gk perlu ngeliat diri kakak dengan umur kakak yg setua ini.'' ungkap Ariel tertawa menghela. ''kita tetap kayak teman pada umumnya.'' tambahnya. ''oke.'' oke jawab Laura memberi isyarat.

Pagi kembali hadir menyambut.

Bahkan siang kini sudah menunjukan sedikit kehangatannya. Laura dan satu pembantu itu terlihat sibuk. Semangat membuat menu makanan sepesial untuk seorang kakek yang baik hati. Keduanya kompak. Menggebu tak sabar ingin segera menghidangkan hasil karyanya itu. ''aku yakin kakek pasti suka.'' seru Laura. ''tentu gadis cantik.'' ungkap sang nona pembantu itu, semangat.

Gelak tawa penuh mengisi hadirnya mereka dimalam itu.

Dalam garis star sekaligus garis finish penentu yang bergengsi.

Ada lebih dari lima mobil sport jalanan terparkir disana. Dikerumuni oleh para gadis-gadis cantik dan para pemuda bergaya. Menunggu sang juara berikutnya kembali dari arena dilaju itu. Nampak hadir dari antara para suporter ada Ariel dan Lukman yang terus didampingi kekasihnya: Sesil. Berdiri disana. ''lihat mereka udah balik!! mobil hitam yang ada diposisi pertama!!!'' teriak salah satu dari anak anggota gank. Bangga akan kemenangannya, setelah memarkirkan mobil hitamnya digaris finish. Lalu sipengemudinya tertawa terbahak dengan sombongnya.

''hhh.. boleh juga.'' gumam Lukman terus angkuh. ''yah. paling tidak dia gak seburuk elo. gw bener kan?!'' ungkap Ariel tersenyum. ''iya kan sayang?!'' tambahnya kepada Sesil. ''iya.'' jawab Sesil dengan polosnya. ''lo'.'' geram Lukman kesal.

Masih disaat itu. Dalam serunya suasana dimalam itu. Dengan arena yang semakin malam semakin menarik. Ariel dikejutkan oleh hadirnya sebuah mobil sport jalanan berwarna putih datang menghampirinya. ''hhh.. dia.'' gumam Ariel mengenalnya. Seketika dengan gagahnya keluarlah sang pria berbadan tinggi besar dari dalamnya. Ia adalah: David.

''kalo lo mau diterima kerja ditempat gw lagi. Ditempat gua yang elit itu. Lo harus ngalahin dia.'' ungkap David melihat kedalam mobilnya nampak seorang pemuda bernama Uki tersenyum menyeringai dari balik jendela mobil. Ariel terpaku melihat seorang pemuda bernama Uki itu. ''dia mau gabung sama gank gw. gw bilang ke dia kalahin aja lo dulu yang udah gw pecat. baru bisa.'' jelas David. ''cuman itu doang??'' ungkap Ariel menatap berani. Disana Sesil seperti serius mengamati. Terlebih lagi Lukman. ''gak hanya itu.''  tegas David perlahan dan santai. ''apabila lo bisa bener-bener ngalahin dia. lo bakal gw kasih hadiah. satu mobil sport baru gw. disana.'' tambahnya pasti. ''ok gw siap.'' lantang Ariel terlihat serius. ''kalo gitu baiklah. gw kasih lo waktu tiga hari. buat nyiapin mental lo itu.'' singkat David kemudian kembali memasuki mobilnya dan segera melaju meninggalkan tempat itu.

Hari berganti.

Tanpa disengaja Ariel bertemu lagi dengan gadis bernama Laura. Bersama senja yang tenang. Dengan mobil orange Ariel keduanya melaju menuju kesebuah tempat dimana itu adalah tempat penjualan buku-buku novel. Ariel dan Laura menghampiri ke sebuah toko buku. Setelah keduanya turun dari mobilnya.

''kakak tau dari mana tempat ini?'' tanya Laura akrab. ''mantan kakak dulu sering minta kakak buat nganterin dia ke tempat ini.'' jelas Ariel tersenyum.  Laura termenung menatap Ariel dan berucap, ''bos bengkel kakak?'' tanyanya. ''oh nggk bukan Laura.'' tawa Ariel menghela. ''mantan pacar kakak dulu suka banget baca novel.'' tambahnya akrab.

Setelah lama sekali keduanya memilih. Akhirnya Laurapun berhasil mendapatkan satu buku yang amat disukainya. Keduanya lalu berjalan keluar dari toko itu. Ketika itu Laura terherankan akan Ariel yang juga telah membeli satu buku novel bertemakan cinta itu. ''kakak beli juga??'' tanya Laura. ''buat adik kakak.'' jelas Ariel setengah terbata. Kemudian keduanya segera kembali masuk kemobil sport orange tersebut dan pergi. Nampak dari balik toko ice cream disana.  Sudah sedari tadi Lukman hadir mengamati.

Tengah malam larut menyambut.

Ketika Ariel sudah berada didepan rumah sesil bersama mobil sport orangenya. Sambil memegang sebuah novel dibelakang punggunya Ariel terus mengetuk-ngetuk pintu. Tak perlu lama untuk menunggunya keluar.  Dengan senyuman manis, Sesilpun membukakan pintu dan menyambutnya dengan merona. ''ada apa?'' tanya Sesil itu akrab. ''ini untukmu.'' seru Ariel memberikan sebuah buku novel cintanya. ''kamu ini!!'' haru Sesil tertawa. ''makasih.'' tambahnya. ''ayo sekarang kita pergi.'' seru Ariel segera menarik tangan Sesil dan membawanya. Sesilpun hanya tersenyum bahagia menerima tingkah Ariel itu. ''aku udah nyangka malam ini kamu gak sama dia.'' seru Ariel kemudian memasukan Sesil kedalam mobilnya.

Mobil sport jalanan berwarna orange itu melaju lamban.

Mengarungi malam. Menyusuri perkotaan yang gemerlap. Kali ini ada Sesil yang duduk manis disamping Ariel yang sedang santai mengemudi.

Santai amat perlahan Ariel membawa mobilnya. Sambil berbincang akrab dengan matan kekasihnya itu.

''seharusnya dalam perjanjian balapan dulu. pertaruhan ini ada masa tenggangnya.'' sendu Ariel terus mengemudi. ''tapi aku akan selalu mencintai kamu.'' ungkap Sesil berbicara menatap sabar mata Ariel. ''yah aku juga Sesil. aku juga akan selalu tetap mencintaimu.'' sendu Ariel membelai lembut pipi Sesil penuh cinta dan kasih sayang. Dan tiba-tiba..

''Bbbruuugghhh!!..'' mobil mereka telah ditabrak dari belakang. ''hey siapa dia?!'' geram Ariel setelah melihat kebelakang.

Memberi jarak, dengan mundur kebelakang. Sepertinya mobil sedan berwarna merah itu telah kembali siap akan menabrak. ''cepat Ariel kita mesti buru-buru ngebut!!.'' seru Sesil menggebu. ''yah.'' singkat Ariel dan lalu melaju kencang mobilnya.

Kejar-kejaranpun akhirnya terjadi. Ariel dan Sesil terus dan terus dikejar-kejar oleh mobil sedan berwarna merah itu. Nampak secara mengumpat seseorang yang mengemudikannya itu adalah seorang pemuda bernama Uki. ''siapa sih orang itu??'' gumam Ariel terus megebut. ''belok ke arah sana!!'' teriak Sesil menunjuk ke arah sebuah gang. Dengan segenap kemampuannya Arielpun berusaha menikung tajam. Namun kemudian. ''Bbbruuughhh!!!...'' belum sempat keduanya memasukan mobilnya kesebuah pintu gang. mobil sedan berwarna merah yang melaju kencang itu. Mampu menabraknya begitu kuat. Dan melumpuhkan mobil keduanya hingga terbalik... .

Sesaat kemudian..

''aah sial!!..'' teriak Ariel kesal melihat mobil kesayangannya sudah hancur berantakan.

''kamu gak apa-apa kan sayang?'' tanya Ariel khawatir. ''gak aku gak apa-apa kok.'' jawab Sesil sambil memegang luka disiku tangan kanannya.

Esok telah tiba.

Dalam sebuah bengkel pembuatan mobil balap jalanan.

Ariel tengah berdiri menghadap David yang selalu ditemani para anak buah berdiri dibelakaangnya.

''gimana gw bisa balapan. mobil gw aja ancur.'' ungkap Ariel dengan gaya selengeannya. ''cara lo bicara serius banget.'' ungkap David tetap santai sambil perlahan mendekati sebuah mobil yang masih tertutup rapi oleh kain berwarna hitam. ''kayaknya lo berambisi banget buat jadi bintang balapan jalanan.'' tambah David seraya menghisap sebatang rokok. '' bukan hanya sebagai bintang balapan jalanan. tapi sebagai bintang novel gaya bebas ini juga.'' seru Ariel semakin kesal akan sikap David yang terlalu santai. Nampak semua para anak buah David sudah terjengkang mendengar perkataan Ariel.

Setelah lama perdebatan yang tak jelas itu dilalui.

Dengan pastinya. Davidpun segera menunjukan sebuah mobil sport baru yang telah dijanjikannya itu untuk Ariel.

''Bbyyuuuussshhhh!!!...'' David membuka kain hitam penutup mobil sport barunya itu. ''nih. pake mobil ini nanti. mobil ini juga yang mau gw hadiahin nanti kalo lo menang.'' singkat David tersenyum tegas. ''apa??!!'' teriak Ariel terkejut seakan tak menerima kehadiran mobil pemberian David itu. ''kuning?! ngapain lo kasih gw mobil warna kuning kayak gini. haduh gw gak mau ah.'' tambah Ariel kecewa, memelas. ''kenapa?'' tanya David terherankan. ''gw gak suka sama warnanya. lo semua gak sadar apa ruangan bengkel ini uda kayak wc'nya aja.'' tegas Ariel menjelaskan. Namun bukanlah David namanya jika keputusannya bisa diganggu gugat.

Disebuah tmpat layaknya markas Lukman dan anggota ganknya. Ada keduanya. Lukman dan Sesil. Sesil tengah tertunduk sendu menerima kemarahan Lukman yang seraya mengamati luka Sesil disiku tangan kanannya. Lukman menghela nafas. Menahan rasa kesal yang teramat besar menyelimuti dadanya.

Sore hari menjelang. Bersama senja yang sejuk bersahabat.

Ketika itu.. Ariel tengah lusuh berjalan kaki seorang diri menyusuri trotoar jalan. Sudah menerimakan akan baiknya seorang yang namanya David itu.

Selang beberapa menit kemudian.

Dalam langkahnya yang lelah. Ariel dikejutkan oleh segerombolan anggota gank yang keluar membudal dari sudut gang kecil. Yang lebih membuat Ariel tersentak. Ada seorang pria bernama Lukman dipaling depan. ''ada apa ini.'' gumam Ariel ketakutan melihat Lukman dan kawan-kawannya itu segera berlarian ke arahnya. Segera menyerangnya. Terlihat dari antara mereka hampir semua mereka bersenjatakan tongkat bisball. Dan..

''habisi dia!!!.....'' teriak Lukman memberi komando.

Peristiwa pengeroyokanpun tak bisa dihindari. Dengan beringas dari banyaknya komplotan itu, terus dan terus memukuli Ariel. Menghajarnya, menendangnya, menghantamnya, menginjakinya. Semua itu terus berlangsung sampai bantuaan dari polisi membubarkan semuanya. ''berani-beraninya lo ngajak jalan cewek gw.'' satu sontekan kata dari Lukman sambil memukuli Ariel. Dan berlari pergi.

Hari yang menentukan sudah dimulai.

Malam itu semua suporter terlihat lebih banyak dari minggu-minggu sebelumnya. Para juara balapan mobil jalanan dari seluruh penjuru kotapun nampak hadir memberi warna. Suara-suara teriakan-teriakan yang berseru terus terdengar. Gadis-gadis cantik semakin bertambah dan semakin berani menunjukan keseksian-keseksian mereka dengan cara berdandan yang terlalu terbuka.

Ketika itu Ariel masih berdiri penuh gaya disamping kanan David dan seluruh anak buahnya. Memandang benci Lukman disana yang tengah berdua dengan kekasihnya, Sesil. ''lo harus hati-hati ditikungan. lo suka tikungan. dia benci tikungan.'' bisik David kepada Ariel sambil sesekali melihati Uki yang sedari tadi lebih memilih terus menyendiri didalam mobil hitamnya. ''seluruh pembalap jalanan diseluruh penjuru kota semua mengakui kehebatan Uki. Begitupun kelicikannya.'' jelas David terus menegaskan. ''lo gak usah khawatirin gw..'' ungkap Ariel mengakhiri kemudian segera melangkah menghampiri keberadaan Lukman dan Sesil. ''lo mau kemana?'' ungkap David mengikuti dari belakang. Terlihat tatapan Lukman tajam menyambut kehadiran Ariel dihadapannya. ''gw yakin lo bukan pengecut.'' ungkap Ariel terhadap Lukman. ''lo mau ngajakin gw taruhan?'' singkat Lukman bertanya. ''ya. gw mau lo mempertaruhkan kekasih lo itu seperti gw dulu diwaktu itu.'' tegas Ariel memberi tawaran. ''apa maksud lo?'' tanya Lukman mulai menciut. ''oh.. rupanya elo..'' seru Ariel katanya terpotong. ''ok gw mau.'' jelas Lukman terbata, terpaksa. ''nah, itu baru lelaki.'' seru Ariel menepuk pundak Lukman. ''lo denger Lukman. jika gw kalah nanti. lo boleh lakuin apa aja sesuka hati lo terhadap diri gw. tapi kalo gw yang menang dibalapan jalanan ini. lo balikin Sesil ke gw.'' tambah Ariel percaya diri. ''Ariel?!'' ungkap Sesil terdesak khawatir. ''oke gw setuju.'' singkat Lukman. Keduanyapun berjabat tangan layaknya mensahkan perjanjian ini.

Masih ditengaah malam itu. Dalam arena garis star.

Semua terdengar gemuruh berseru memberikan semangat. Kepada kedua mobil yang siap melaju kelintasan begengsi itu.

Ariel dengan mobil sport jalanan berwarna kuningnya. Dan Uki dengan mobil sport jalanan berwarna hitamnya.

Sangat terdengar bising keduanya menderu-derukan mesin mobilnya masing-masing.

Dan... ''Mulai.... .'' suara gadis sexy memberikan isyarat dimulainya balapan jalanan.

Kedua mobil sport itu melaju begitu cepat. Meninggalkan garis star dan menghilang mengarungi jalan besar yang banyak digunakan oleh public itu.

Untuk sementara Uki berada diposisi pertama sedangkan Ariel berada dibelakangnya. Nampak senyum meremeh dari Uki terukir. Terus dan terus mobil sport jalanan berwarna hitam itu melaju cepat diposisi pertama. Ariel terlihat serius terus berusaha mengejarnya. Dengan yakin Ariel semakin lincah memain-mainkan pedal gas yang diinjaknya. keduanya begitu lihai melewati berbagai kendaraan-kendaraan dijalan yang begitu ramai. Suara-suara klakson dari mereka yang lajunya terganggu mengiringi seru dan tegangnya pertandingan balapan ini. Hingga kemudian. Kedua mobil sport jalanan itu terlihat kini berdampingan menyusuri jalanan kota dengan kencang. ''kau akan kalah..'' teriak Ariel terhadap Uki yang sedang jelas terlihat di samping kirinya. Ketika itu Uki hanya membalasnya dengan senyuman. Dan tanpa mereka sadari, satu tikungan tajam sudah menanti dihadapan keduanya. Ariel terhentak melihat itu. Apa mungkin ia dapat menaklukan tikungan yang parah itu. Sedangkan posisi mobilnya sedang berada digaris tengah jalan. ''oh Tuhan gw gk mau babak belur lagi kayak kemarin.'' ungkap Ariel segeraa ia memutlakkan keputusannya dengan semakin mengencangkan sekuat mungkin laju mobilnya. ''gw yakin bisa..'' gumam Ariel dalam hati. Namun tiba-tiba. Secara anehnya Uki menahan sedikit laju kencangnya. Dan malah memilih membiarkan Ariel untuk melaju dihadapannya. Dan tikunganpun berhasil Ariel lalui dengan baik. ''apa??!!'' hentak Ariel akan sikap anehnya Uki tersebut. Waktu terus bergulir. Dengan detikan jam yang terus berputar. Ariel masih berada diposisi pertama dengan mobil sport berwarna kuningnya. Sementara Uki masih setia melaju dibelakangnya. ''rupanya dia gak mampu ngejar gw.'' ungkap ariel bangga, yang tiba-tiba ia dikejutkan oleh rem mobilnya yang mendadak blong. ''oh Tuhan rem mobil ini blong.'' gumam Ariel terkejut tiada terkira. Disana dibelakang sana. Uki nampak tersenyum mengumpat memandang laju mobil Ariel dihadapannya. ''lo pasti kalah Ariel. gw udah buatin dan gantiin rem mobil payah lo itu sama bahan yang mudah rapuh. makanya gw ancurin mobil orange lo itu. biar lo pake mobil kuning ini dibalapan ini. haha.'' gumamnya tersenyum licik. Sesaat kemudian. Uki nampak leluasa segera mengebut laju kecepatannya. Telah siap akan menyalip Ariel. Ariel yang sedang panik akhirnya mampu didorong oleh rasa adrenalinnya untuk menjadi pemenang. Arielpun dengan berani menginjak kencang laju kecepatannya. Ariel terus dan terus melaju kencang. Terus dan terus semakin kencang. Hingga sampai ia meninggalkan Uki jauh dibelakang. Ada banyak beberapa kendaraan lain dan tikungan-tikungan menghadang, Ariel dengan mudah melalui itu. Salah satu dari kehebatannya. Ketika itu Uki nampak menekan emosi, kesal. Jauh tertinggal Ariel dibelakang. ''sial..'' ungkapnya.

Tengah setia menanti digaris finish.

David, Lukman, Sesil dan semua para pembalap jalanan lainnya.

''mereka udah balik!!'' teriak salah satu gadis sexy disana. Semuapun bertepuk bersorak. Merayakan kebahagiaan bagi seorang pemenang: Ariel.

''yeeaaa!!'' teriak David mendadak bangga. Terlihat Lukman nampak kecewa melihat itu. Melihat Ariel yang datang sebagai nomor satu. Sesilpun terlihat tersenyum bahagia.

Namun..

''heeeyyyy tolongin gw....!!!'' teriak Ariel mobilnya terus melaju tak bisa berhenti. ''kenapa dia?'' gumam David, Sesil dan semuanya tak mengerti. ''Brruuuuugghhh.. bbrruuuuugghhh!!!..'' Ariel menabrak sebuah pohon besar. ''oh Tuhan.'' hentak David. Semua yang hadir disana nampak terdiam melihat mobil sport berwarna kuning itu hancur berantakan. Lama sekali mereka terdiam. Akhirnya dengan tingkah gayanya. Arielpun nampak keluar dari dalam mobil tersebut.

''gw menaaang.. gw menaaang!!'' ungkapnya sambil sedikit jalan sempoyongan. Serempak semuanyapun kembali bersorak bertepuk tangan. Sesil berlari segera menghampiri Ariel dan memeluknya penuh cinta. ''aku menang sayang.'' seru Ariel terus berbicara. Sesaat kemudian Lukman melangkah pergi memasuki mobilnya. Ariel terkejut. Setelah melihat gadis remaja bernama Laura tengah berada didalam mobil Lukman. Segera. Lukmanpun mengebut kencang mobilnya dan melaju jauh meninggalkan arena balapan jalanan dimalaam itu. ''Laura?!'' gumam Ariel melepaskan pelukan Sesil. ''kenapa!'' tanya Sesil.

Mobil sport jalanan berwarna putih itu melaju kencang.

Ariel seorang diri mengendarai mobil milik bos bengkelnya itu. Ariel sangat begitu yakin. Bahwa seorang gadis remaja yang berada didalam mobil Lukman itu adalah Laura. yah, Laura. Lukman pasti telah menculiknya. Pikirnya. Ariel sangat tidak ingin sesuatu hal buruk terjadi terhadap Laura.

Segera Ariel memberhentikan laju mobilnya. Setelah ia sampai didepan markas besar tempat Lukman dan kawan-kawannya berkumpul. Larut malam terasa dingin menusuk kulit. Keberaniannya begitu besar. Ariel berlari menerobos pintu masuk dan mendapati seorang gadis bernama Laura dengan posisi tangan terikat kebelakang dan mulut dibekap tengah dikerumuni oleh banyaknya mereka. Lukman dan kawan-kawannya.

''gw mohon lepasin gadis itu. dia masih kecil untukmu Lukman.'' ungkap Ariel menggemparkan semua hadirnya mereka. ''oh rupanya ada sang pahlawan ya.'' ungkap Lukman perlahan langsung menghampiri Ariel. ''hey lo semua cepat lepasin gadis itu atau kesabaran gw habis!!'' teriak Ariel membabi-buta. ''ow ow ow..'' seru Lukman dengan tingkahnya. ''ok anak-anak. lepasin gadis itu. biarkan pahlawan ini merasakan sejenak hangatnya pelukan gadis cantik  ini.'' seru Lukman tersenyum tenang. Segera Laura berlari mendekati Ariel dan berdiri dibelakangnya. ''nah udah beginin lo berdua mau ngapain?! lo bedua gak bakalan bisa keluar dari tempat ini.'' ungkap Lukman terus berbicara. ''bisa. itu mudah banget.'' seru Ariel tersenyum sambil menodongkan sebuah pistol.

Beberapa menit kemudian..

Mobil sport jalanan berwana putih itu melaju kencang. Ariel yang mengemudi dan Laura duduk manis disampingnya.

''darimana kakak dapetin pistol itu?'' tanya Laura akrab. ''kakak juga gak tau. pistol ini mungkin pistol mainan punyanya anaknya mantan kakak mungkin. tadi ada disini dimobil kakak ambil aja buat nakutin mereka.'' seru Ariel mengemudi. ''haha.. kakak ini ada-ada aja. lagian emang mantan pacar kakak udah punya anak?'' tanya kembali Laura. ''bukan mantan pacar kakak maksudnya Laura. tapi mantan bos bengkel kakak.'' jelas Ariel tertawa. ''oooh..'' hela Laura tertawa. ''oh ya tadi aku lihat kakak balapan dan menang.. aku bisa loh jadiin kakak jadi pembalap sungguhan.. kakak mau gak??'' tambah Laura. Ariel tersentak mendengarnya..



TAMAT.

oleh: aan sopian anwar

fb: aan sopian anwar

email: aansopiananwar@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar