Kamis, 25 Mei 2017

KARINA ANAK MOGE

Bertengkar malam itu disudut gang. Karina dan Peter.
"Lo gak usah ngejar-ngejar gw lagi." Bentak Karina mendesak Peter ketembok. "Tapi aku bela-belain datang dari luar kota. Kamu gak kangen sama aku?" Ungkap Peter tak berdaya. "Kita udah putus semenjak bokap lo mecat gw dari perusahaannya." Jelas Karina. "Tapi aku belum mutusin kamu." Ungkap Peter memohon.
Seketika datang dua motor besar hadir menemui Karina. Dua pria itu berjaket kulit hitam. Satu tinggi kerempeng dan satu lagi kekar berambut gondrong. (Gery dan Jhon)
Jhon melangkah mendekati Karina dan Peter.
"Ada apa nih?" Tanya Jhon menatap sangar Peter. Peter menunduk takut. Jhon mengusap hidung. Karina melepaskan Peter membiarkan Peter berdiri merapikan bajunya lagi.
"Gak. Bukan apa-apa Jhon." Jawab Karina santai. Peter nampak segan melihat kedua teman Karina tersebut. Gery duduk mengamati diatas motor besarnya. "Pergi lo." Bentak Karina mengusir Peter. Peter segera melangkah meninggalkan tempat itu.
Karina berjalan mendekati motor
gedenya lagi. Lalu mengajak kedua temannya pergi.
Suasana kota begitu megah disaat malam. Terlihat keren mereka mengarungi jalan. Tiga motor besar. Jhon, Gery dan Karina berjajar.
Ditempat berbeda. Peter sedang menendang-nendang satu drum disebuah gudang. Ia mengamuk. Sorot matanya nanar. Peter berbalik, ada lebih dari lima orang pria berdiri menyaksikan amarahnya. Mereka para anak buah Peter.
DISANA
Karina sedang pesta disalah satu ruangan sebuah diskotik. Bisnis penjualan barang selundupan mereka selalu berjalan mulus. "Besok kita akan menjumpai Leipa, rekan baru kita. Kita tanam juga pohon uang disana." Ungkap Jhon menenggak segelas minumannya. Semua banyak antek-anteknya tertawa merayakannya. Karina nampak teliti memeriksa puluhan senjata api dalam koper itu.
HARI TELAH BERGANTI
Tiga motor besar melaju mengarungi kota. Karina, Gery dan Jhon.
Wajah dari ketiganya terlihat serius.
SESAMPAINYA DITEMPAT TUJUAN
Leipa, menyambut mereka hangat. Ketiganya diajak Leipa masuk menemui bos besarnya.

 "Lo?" Hentak Karina melihat hadirnya Peter disana. "Jadi lo bos besar Leipa dan semuanya disini." Tambahnya terkejut. Begitu juga Jhon dan Gery. Peter tersenyum menyeringai lalu mendekati Karina.
"Wah, maksudnya apa nih?" Ungkap Jhon meradang. Gery yang selalu tak banyak bicara seakan ingin menghajar Peter..
"Gw yang udah sengaja bikin rencana biar lo datang kesini. Dan gw mau lo jadi istri gw." Ungkap Peter mendekatkan bibirnya akan mencium Karina. Jhon mendorong Peter. Ketujuh anak buah Peter mulai maju, Peter menahan mereka dengan isyarat.
"Kurang ajar." Geram Karina mulai merasa sudah dipermalukan. "Sekarang kita sama-sama tau Karina. Lo penyelundup senjata dan gw gembong narkoba. Jadi kalau lo gak mau kita sama-sama dipenjara, lo harus jadi istri gw." Ungkap Peter mengancam.
Untuk sejenak Karina berdiam. Lalu kemudian..
"Bhukk!!" Karina menghajar wajah Peter. "Bhukk!!" Karina menendang perut Peter. Peter membungkuk kesakitan. Leipa maju dan Jhon menghadangnya. Gery melawan semua anak buah Peter.

 Pertempuranpun dimulai.
Tiga anggota geng motor besar melawan sembilan pria gembong narkoba.
Karina memukul, Karina terpukul, Karina terjatuh bangkit, dan menendang lagi. Peter berusaha melawan Karina namun ia seperti kewalahan. Peter menendang pundak Karina. Karina berhasil membalasnya dengan mendaratkan pukulan diwajah Peter.
Jhon bergulat dilantai melawan Leipa.
Gery terlihat beringas selalu berhasil melawan semua musuh-musuhnya. Pistol yang tersembunyi dibalik pungging Karina terlepas dan terjatuh. Peter berhasil mengambilnya. Karina berdiam terpaku. Segera Peter mengarahkan pistolnya kepada Gery yang terlihat tangguh berkelahi disana.
"Dorr!!"
Namun, tembakannya berhasil didahului Jhon.
Karina tersentak diam. Begitu juga Gery dan semuanya.
Jhon menembak Peter.
Peter ambruk tergelatak disana.
Perlahan-lahan Karina dan Gery meninggalkan tempat itu bersama Jhon yang terus menodongkan pistonya keseluruh anak buah Peter disana.


Oleh: Aan Sopian Anwar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar